RAKYATKU.COM - China memberikan respons setelah Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon udara yang diduga mata-mata China pada Sabtu (4/2).
Balon tersebut ditembak di lepas pantai Carolina setelah melintasi situs militer yang sensitif di seluruh Amerika Utara.
Balon udara ini disebut memasuki zona pertahanan udara AS di utara Kepulauan Aleutian pada 28 Januari dan bergerak melintasi daratan wilayah Alaska dan kemudian ke wilayah udara Kanada di Wilayah Barat Laut. Balon kemudian ini menyeberang kembali ke wilayah AS melalui Idaho utara pada Selasa (1/2).
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Perintah penembakan langsung dari Presiden AS Joe Biden pada Rabu (2/2).
Seorang pejabat AS menyebut penembakan balon udara perlu dilakukan saat balon tersebut berada di atas wilayah perairan. Menurutnya, menjatuhkannya di darat dari ketinggian 18 ribu meter akan menimbulkan risiko bagi orang-orang di darat.
Pasca penembakan tersebut, China merespons dengan menyebut pihaknya berhak untuk "mengambil tindakan lebih lanjut" dan mengkritik AS karena "reaksi berlebihan yang jelas dan pelanggaran serius terhadap praktik internasional."
Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
Dalam pernyataannya pada Minggu (5/2), Kementerian Luar Negeri China mengatakan "China akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan perusahaan yang relevan, dan pada saat yang sama berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut sebagai tanggapan."
Dilansir dari AP News, kehadiran balon udara di langit AS ini semakin memperburuk hubungan AS-Cina yang sudah tegang selama bertahun-tahun.
Bahkan, akibat peristiwa itu membuat Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba-tiba membatalkan perjalanan ke Beijing yang bertujuan meredakan ketegangan.
Baca Juga : Presiden Iran Tegaskan Negaranya Siap Gabung BRICS
"Mereka (militer AS) berhasil menjatuhkannya dan saya ingin memuji pilot kami yang melakukannya," kata Biden setelah turun dari Air Force One dalam perjalanan ke Camp David.
Sebagai informasi, bola putih besar itu terlihat pada Sabtu (4/2) pagi waktu setempat di atas Carolina saat mendekati pantai Atlantik. Kemudian, sekitar pukul 14:39 EST (02:39 WIB), sebuah jet tempur F-22 menembakkan rudal ke balon yang berada sekitar 6 mil laut lepas pantai dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan.
Puing-puing itu jatuh ke air dari ketinggian 14 ribu meter dan menyebar dalam radius 11 kilometer. Kini operasi lanjutan tengah dilakukan oleh pemerintah AS, dan sebuah kapal tengah diluncurkan.
Baca Juga : Perekonomian Terbesar UE Tidak Dapat Hidup Tanpa China
Sumber: cnnindonesia.com